Mari kita lihat bagaimana sejarah munculnya pertama kali uang kertas (fiat money):
Sesungguhnya, strategi Inggris untuk menjadi negara penguasa dunia bukan hanya karena kekuatan militer, tetapi lebih dari itu. Yaitu, *KARENA PENGUASAAN UANG.* Pada akhir abad ke-17, tepatnya pada tahun 1694, sesuatu yang aneh muncul di Inggris, yakni berdirinya Bank Inggris. *(24)*
Hal itu tidak pernah ada sebelumnya. Dengan munculnya Bank Inggris suatu perubahan yang aneh terjadi pada dunia uang. Perubahan tersebut adalah munculnya sistem riba _(usury, interest banking system)_ dan uang kertas yang digagas oleh Yahudi.
Pada waktu itu, Inggris menggunakan uang (koin) emas dan Pound Sterling waktu itu adalah uang emas. Ketika Inggris tidak tahu cara membuat uang, ia meminta bantuan dunia Islam untuk membantunya. Dunia Islam membantunya dengan mengirimkan tenaga ahli untuk membantu Inggris membuat uang. Terkadang, ketika dunia Islam membuat uang untuk Inggris, dunia Islam menulis syahadat di uang tersebut. Uang Inggris yang bertuliskan bahasa Arab ini masih tersimpan di Museum Inggris hingga saat ini. *(25)* Uang itu dapat kita lihat pada gambar 1.
(Gambar 1. Syahadat di Koin Emas Pound Sterling Zaman Raja Offa dari Kerajaan Mercia, Inggris Abad Pertengahan. Sumber: http://mbarchives.blogspot.com/2010/10/islamic-inscription-on-english-coin.html#!/2010/10/islamic-inscription-on-english-coin.html).
An Islamic inscription on an English coin |
Bank Inggris mulai melakukan keanehan ketika orang Yahudi telah menguasainya. Bank Inggris kini mengeluarkan tanda terima dalam bentuk kertas (semacam nota,, kuitansi, atau sertifikat) sebagai uang. Bank Inggris mengeluarkan nota sebagai bukti bahwa ia menyimpan uang nasabahnya dan nasabah tersebut mempunyai uang di bank. Lantas, nota tersebut kini mulai diperdagangkan. Itu artinya, kini apabila nasabah ingin membeli sesuatu, ia harus membayar dengan nota daripada pergi ke bank untuk mendapatkan emasnya dan kemudian menyerahkan emas tersebut kepada pihak penjual. Ini adalah asal mula uang kertas (fiat money) masa kini.
___________
*(24)* http://www.bankofengland.co.uk/about/history/index.htm,
http://www.relfe.com/plus_5_indonesian.html
*(25)* http://www.masud.co.uk/ISLAM/bmh/BMH-AQ-offa.htm, http://ezzelhague.multiply.com/journal/item/13
Chritoper Hollis dalam bukunya yang berjudul "The Breakdown of Money" mengatakan bahwa Bank Inggris mengamalkan riba. Bank ini terbentuk ketika Raja Inggris William III terbelit masalah keuangan sebagai akibat perang dengan Perancis dan meminta bantuan Bankir Yahudi. Yahudi membantunya dengan syarat dapat mendirikan bank dengan nama Bank Inggris. Syarat ini disetujui. Bank ini tampak seperti dimiliki oleh pemerintah Inggris, padahal sebenarnya dimiliki oleh Yahudi. Dalam melhat fenomena dunia modern Barat kita harus ingat bahwa penampilan berbeda dengan kenyataan. Bank ini kemudian berkembang dengan menolong banyak orang yang terlilit masalah keuangan, tetapi dengan meminta keuntungan yang berlipat ganda (riba).
Bermula dari sinilah maka bank mengamalkan riba. Satu hal lagi yang terwujud dari Bank Inggris ini adalah munculnya uang kertas (bank note). Sebelumnya, sejak zaman nabi-nabi, kita menggunakan dinar (emas) dan dirham (perak). Dinar ini stabil dan tidak berlaku macam uang kertas. Uang kertas adalah kertas yang kita tulis nilainya. Dengan demikian akibatnya berlaku inflasi.
Tidak heran bahwa uang kertas ini nilainya terus menerus merosot. Maksudnya, apabila kita gunakan uang kertas tahun depan nilainya pasti merosot dibandingkan tahun ini. Ini adalah inflasi. Inilah mengapa nilai uang kita terus menurun. Turunnya nilai uang menyebabkan turunnya daya beli uang kita.
Terdapat dua konsekuensi logis dari turunnya nilai uang. Pertama, BI akan terus mencetak dan mengedarkan uang agar nilai uang tidak semakin tergerus. Kedua, masyarakat akan mencari pinjaman di bank dan mendapatkan likuiditas (uang) atau menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung di bank dengan tujuan berjaga-jaga atau sekedar mendapatkan bunga. Dengan terus mencetak uang atau berutang ke bank, bank akan terus kaya dan kita akan terus miskin. Bank menerapkan bunga (riba) dan karena adanya bunga membuat kita semakin susah dan semakin terus berutang. Lebih tepatnya kita telah diikat oleh *sang penindas* yang ingin menguasai dunia.
Ketika Bank Inggris mencetak nota, dikenal sebagai uang kartal (currencies) *(26)*, ia menjadi berpengaruh karena Inggris adalah penguasa dunia. Bayangkan, jika kerajaan-kerajaan di Nusantara mencetak uang kartal yang sama tentu tidak akan mempunyai pengaruh seperti yang Inggris perbuat. Dengan demikian, sekarang kita memasuki apa yang disebut sebagai mata uang kuat (hard currency). Mata uang kuat adalah mata uang suatu negara yang mempunyai permintaan stabil dan fluktuasinya kecil dalam pasar uang internasional dan sering digunakan dalam perdagangan internasional. Hal tersebut kini diterapkan dalam peraturan IMF pasal 30 (f) yang menyatakan bahwa hanya mata uang hard currency yang dapat digunakan dalam perdagangan internasional yang terdiri dari Yen Jepang, US Dolar, Euro, dan Pound Sterling.
Pihak bank kemudian menyadari, jika nasabah mempunyai 100 ounce (oz) emas (+- 2,83 kg) dan bank menerbitkan 1 nota dari tiap emas tersebut, bank hanya akan dapat menerbitkan 1 nota dari tiap emas tersebut, bank hanya akan dapat menerbitkan 100 nota. Hal ini sekarang dikenal sebagai cek. *(27)* Tetapi, seperti yang akan kita bahas lebih lanjut di bab selanjutnya, para bankir membuat 2 + 2 = 22 dan para nasabah tidak mengetahui hal tersebut. Para bankir yang seharusnya menerbitkan 100 cek malah menerbitkan 200 cek. *(28)* Dengan demikian mereka telah membuat 100 uang dan 100 oz (1 oz = 31,5 gram) emas dari sesuatu yang tidak ada. Inggris memperkuat statusnya sebagai negara penguasa di dunia dari penciptaan pound sterling sebagai mata uang.
Hal aneh lainnya ketika Inggris menjadi penguasa dunia adalah Inggris menjelma sebagai "moneylender". Dalam bahasa kita, hal ini dikenal sebagai rentenir atau lintah darat yang kerjanya meminjamkan uang kepada orang lain dengan tambahan bunga. Inggris tidak dapat menjadi penguasa dunia tanpa menjadi rentenir. Inggris memberikan pinjaman kepada seluruh dunia. Seluruh dunia mengantri di London untuk meminjam dan ketika mereka meminjam, bukan emas yang mereka dapatkan, tetapi kertas. Mereka harus melunasinya ditambah dengan bunga.
Bagaimana dengan dunia Islam?
_________
*(26)* Uang yang berupa logam atau kertas yang dikeluarkan oleh bank sentral yang menjadi alat pembayaran sah di suatu negara; mata uang.
*(27)* Perintah membayar yang dikeluarkan oleh nasabah terhadap bank untuk memberikan sejumlah uang tanpa syarat kepada pembawa cek tersebut.
*(28)* Atau bisa juga dijelaskan bahwa bank telah mengeluarkan 100 wesel bank dan 100 uang kertas bank. Wesel adalah surat pembayaran yang dapat diuangkan ke bank oleh pemegangnya yang diterbitkan oleh bank dalam rangka penjualan tagihan oleh bank kepada bank sentral. Uang kertas adalah uang yang dikeluarkan oleh bank dan merupakan alat pembayaran yang sah di satu negara.
---000---
(Frasminggi Kamasa, THE AGE OF DECEPTION: Riba Dalam Globalisasi Ekonomi, Politik Global, dan Indonesia, Gema Insani, Jakarta, 2012, hal 41-45)
Sutedjo Bin Salkas, [05.09.17 21:07]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar